Gejala HIV yang Biasanya Dialami Pria

Gejala HIV yang Biasanya Dialami Pria

Bagikan :


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi, sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

Virus HIV menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi HIV. Penularan yang paling sering adalah ketika seseorang melakukan hubungan seks tanpa kondom, atau ketika berbagi jarum suntik. Apabila tidak diobati, maka HIV dapat berkembang dan menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).

Gejala umum

Gejala HIV pada pria dan wanita umumnya sama, dilansir Healthline, berikut adalah gejala umum saat terinfeksi virus HIV:

  • Ruam kulit
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Kecemasan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah
  • Keringat di malam hari

Gejala spesifik

Walaupun secara umum gejalanya sama, namun gejala HIV spesifik pada pria adalah adanya luka borok pada penis. HIV juga dapat menyebabkan hipogonadisme atau produksi hormon seks yang buruk.

Pada pria, gejala ini lebih mudah diamati efeknya karena mempengaruhi turunnya produksi hormon testosterone dan menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, seperti dilansir WebMD, gejala HIV pada pria juga dapat menyebabkan:

  • Depresi
  • Kemandulan
  • Berkurangnya pertumbuhan rambut pada badan dan wajah
  • Tumbuhnya jaringan payudara
  • Rasa sakit pada penis, mulut, tenggorokan, atau anus yang datang dan pergi
  • Rasa terbakar saat buang air kecil yang terkait dengan gonorrhea dan klamidia

Gejala awal pembengkakan prostat yang disebabkan infeksi bakteri yang disebut prostatitis. Prostatitis kerap disertai gejala lain seperti sakit saat ejakulasi, sering buang air kecil, ada darah atau warna air kencing yang keruh, rasa sakit pada kandung kemih, testikel, rektum dan area di antara kedua skrotum, dan rasa sakit pada pinggang, perut atau selangkangan.

Tes HIV

Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes HIV baik tes mandiri di rumah maupun di klinik atau rumah sakit.

Tes HIV mandiri bisa dibeli di apotik terdekat atau diperoleh melalui komunitas atau organisasi HIV/AIDS yang biasanya menyediakan alat tes gratis.

Pencegahan dan pengobatan

Ketika Anda mencurigai bahwa diri Anda terpapar HIV, maka sebaiknya segera temui dokter dan lakukan pemeriksaan. Apabila kontak terjadi kurang dari 72 jam, maka Anda akan diberikan post-exposure prophylaxis (PEP) dan akan diberikan obat HIV yang diminum 1-2 kali sehari selama 28 hari untuk mencegah terinfeksi HIV.

Jika Anda melakukan tes dan hasilnya positif, maka Anda akan menjalani pengobatan HIV yang disebut antiretroviral therapy (ART). Kombinasi konsumsi obat tesebut akan membantu menurunkan virus HIV di dalam tubuh agar sistem kekebalan tubuh tetap sehat, mencegah komplikasi, serta mencegah penyebaran virus ke jaringan tubuh lainnya.

Ingat ya, jangan menunda melakukan tes HIV agar pengobatan dapat mencegah penyebaran virus HIV di dalam tubuh.